Uwi atau ubi kelapa (Dioscorea alata L. syn. D. atropurpurea Roxb.) merupakan sejenis umbi-umbian pangan. Banyak kultivarnya yang memiliki umbi berwarna ungu sehingga dalam bahasa Inggris dikenal sebagai purple yam.
Ubi Alabio (sebutan daerah Kalimantan Selatan) merupakan sumber karbohidrat potensial yang dapat dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan pangan, khususnya di lahan rawa dan di daerah-daerah kering. Disamping sebagai pangan pokok pendamping beras, juga memiliki potensi untuk industri pengolahan yang dapat menghasilkan berbagai produk olahan. Selain itu, dapat diandalkan untuk mendukung kecukupan panan dan sumber pendapatan bagi petani. Ubi Alabio dapat dijadikan alternatif penyediaan bahan pangan untuk mengurangi besaran konsumsi beras yang terus meningkat.
| KOMPONEN | UBI ALABIO PUTIH | UBI ALABIO MERAH |
| Air Pati Protein (%) Serat Kasar (%) Total gula (%) | 77.55 11.30 2.71 1.36 2.80 | 83.16 11.07 1.57 1.44 4.48 |
Sebagai sumber karbohidrat, Uwi perlu dikembangkan menjadi berbagai bentuk produk olahan agar lebih bervariasi, lebih menarik dalam penampilan dan rasa sehingga memenuhi selera masyarakat luas dan meningkatkan konsumsi dan citra Uwi. Pengembangan dilakukan dengan mengolah uwi segar menjadi berbagai bahan pangan siap konsumsi (produk jadi). Pengembangan pangan menjadi produk setengah jadi antara lain sawut kering dan tepung.
Di desa-desa uwi dianggap sebagai sumber pangan minor, biasanya dipotong-potong lalu direbus dan dimakan bersama-sama teh atau kopi. Dapat pula dihaluskan lalu dijadikan isi bakpia. Di Filipina ia dimasak dengan gula dan dijadikan dessert atau selai yang dinamakan ube halaya. Uwi juga menjadi bahan baku utama dessert yang dinamakan halo-halo. Penggunaan masa kini bahkan dipakai sebagai komponen rasa bagi es krim, susu, kue tar


Tidak ada komentar:
Posting Komentar